Untung Syamsuri
(Upload Pagi)
TRIBUNNEWSWIKI.COM- Untung Syamsuri adalah Komandan Batalyon I Tjakrabirawa.
Ia juga memimpin Gerakan 30 September pada tahun 1965.
Bahkan, Untung Syamsuri merupakan bekas anak buah Soeharti ketika ia menjadi Komandan Resimen 15 di Solo.
Untung Syamsuri juga menjabat sebagai Komandan Kompi Batalyon 454 sekaligus anak didik dari tokoh PKI yang bernama Alimin. (1)
Baca: D.N. Aidit

Untung Syamsuri lahir di Desa Sruni, Kedungbajul, Kebumen, Jawa Tengah pada 3 Juli 1926.
Nama kecil Untung Syamsuri adalah Kusman.
Ayahnya bernama Abdullah, seorang pegawai yang bekerja di sebuah toko peralatan batik di Pasar Kliwon, Solo.
Kusman sejak kecil sudah menjadi anak angkat pamannya yang bernama Syamsuri. (1)
Baca: Wikana
Ketika Soeharto menjabat sebagai Komandan Resimen 15 di Solo, Untung Syamsuri merupakan anak buahnya.
Ia merupakan Komandan Kompi Batalyon 454 dan pernah mendapat didikan politik dari tokoh PKI, Alimin.
Semasa perang kemerdekaan, Untung Syamsuri bergabung dengan Batalyon Sudigdo yang berada di Wonogiri, Solo.
Bahkan, ia merupakan tokoh yang sangat berpengaruh dalam Gerakan 30 September 1965, salah satu tokoh lulusan terbaik Akademi Militer.
Pada masa pendidikan ia bersaing dengan Benny Moerdani, perwira muda yang sangat menonjol dalam lingkup RPKAD.
Mereka berdua sama-sama bertugas dalam operasi perebutan Irian Barat dan Untung merupakan salah satu anak buah Soeharto yang dipercaya menjadi Panglima Mandala.
Untung dan Benny tidak lebih satu bulan berada di Irian Barat karena Soeharto telah memerintah gencatan senjata pada tahun 1962.
Sebelum ditarik ke Resimen Cakrabirawa, Untung pernah menjadi Komandan Batalyon 454/Banteng Raiders yang berbasis di Srondol, Semarang.
Batalyon ini memiliki kualitas dan tingkat legenda yang setara dengan Yonif Linud 330/Kujang dan Yonif Linud 328/Kujang II.
Kelak dalam peristiwa G30S ini, Banteng Raiders akan berhadapan dengan pasukan elite RPKAD di bawah komando Sarwo Edhie Wibowo. (2)
Baca: Wikana
Setelah kegagalan dalam operasinya G30S, Untung sempat melarikan diri dan menghilang selama beberapa bulan.
Pada akhirnya, ia tertangkap secara tidak sengaja oleh dua orang anggota Armed di Brebes, Jawa Tengah.
Sebelumnya, ia melarikan diri ke arah Semarang dengan Bus pada tanggal 11 Oktober 1965.
Namun, di dalam bus terdapat dua tentara yang tidak sengaja ketemu dengan Untung Syamsuri.
Untung Syamsuri pun lompat dari bus karena kagetdan ingin menyelamatkan diri dari dua tentara tersebut.
Sehingga menimbul kecurigaan, kedua tentara yang ada di dalam bus, Untung dikejar hingga akhirnya tertangkap warga di sekitar Asem Tiga Kraton, Tegal.
Ketika tertangkap, ia tidak mengaku bernama Untung.
Anggota Armed yang menangkapnya pun tidak menyangka bahwa tangkapannya adalah mantan Komando Operasional G30S.
Setelah mengalami pemeriksaan di markas CPM Tegal, barulah diketahui bahwa yang bersangkutan bernama Untung.
Setelah melalui sidang Mahmillub yang kilat, Untung pun dieksekusi di Cimahi, Jawa Barat pada tahun 1966, setahun setelah G30S meletus. (2)
Baca: Jenderal Soedirman
(Tribunnewswiki.com/Husna)
[embedded content]
Belum ada Komentar untuk "Untung Syamsuri"
Posting Komentar