Konsentrasi Pencemar Udara di Jakarta Berbentuk Partikulat Ahli IPB University Mobilitas Tinggi

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- DKI Jakarta dinobatkan sebagai salah satu kota dengan kualitas udara terburuk.

Berdasarkan data WHO, sebagian besar kota dengan jumlah penduduk yang padat, memiliki kualitas udara di bawah ambang batas standar.

Peningkatan pemahaman yang baik terkait iklim dan kualitas udara diharapkan mampu mengubah kondisi tersebut menjadi lebih baik.

Oleh karena itu, Departemen Geofisika dan Meteorologi (GFM) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) IPB University menggelar Kelompok Diskusi Iklim (Climate Enrichment Talk) dengan Tema “Iklim dan Kualitas Udara Perkotaan”.

Kegiatan ini menghadirkan Rahmawati, Kepala Seksi Pemantauan Kualitas Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta dan Dr Ana Turyanti dari Divisi Meteorologi dan Pencemaran Udara Departemen Geofisika dan Meteorologi IPB University.

Diskusi tersebut membahas tidak hanya terkait iklim, namun juga kaitannya dengan kualitas udara yang mempengaruhi kesehatan manusia.

Rahmawati menyebutkan bahwa Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) untuk baku mutu udara ambien sudah diperbaiki pada tahun 2020 sebagai petunjuk bagi semua pemerintah daerah.

Serta terkait kualitas udara mengacu pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup (Permen LH) No 14/2020.

Terkait dengan pemantauan kualitas udara di DKI Jakarta, terdapat lima stasiun pemantau kualitas udara dan tiga unit mobile station untuk pelaksanaan kualitas udara kendaraan bermotor atau kasus pemantauan kualitas secara real time.

Parameter pengukuran mengacu pada parameter kimia dan meteorologi.

Artikel Terkait

Belum ada Komentar untuk "Konsentrasi Pencemar Udara di Jakarta Berbentuk Partikulat Ahli IPB University Mobilitas Tinggi"

Posting Komentar